Pesan Haji Pemimpin Besar Revolusi Islam
Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei
Zulhijjah 1420 H / Mac 2000
"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): ‘Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q:2:127)
Saudara dan saudari umat Islam sekalian, para jemaah haji umat Islam, assalamualaikum wr.wb.
Suatu hari dimana Sang Penyeru Besar Tauhid (Ibrahim AS) bersama puteranya, Ismail AS mendirikan fondasi-fondasi Kaabah di tengah-tengah lembah dan gunung-gunung terpencil dan gersang, sejauh apapun kecerdasan akal manusia tidak akan pernah menduga bahwa kelak Kaabah akan menjadi sentral kehangatan iman dan harapan serta kiblat untuk jiwa dan raga. Kaabah sekarang adalah pusat spiritual Dunia Islam dan merupakan arena pertemuan terbesar umat Islam setiap tahun. Ia merupakan sumber yang memancarkan kecintaan dan harapan, ia merupakan samudera pekikan keagungan dan kepercayaan serta merupakan tempat bertemunya aliran-aliran besar suku dan bangsa. Ketulusan para pendirinya serta keridhaan Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui telah menjadikan benih ini sebagai pohon yang sedemikian rimbun dan penuh ranting.
Apakah umat Islam memanfaatkan sumber ini dengan sepatutnya? Jawaban untuk pertanyaan ini menyakitkan dan mengerikan. Dewasa ini Dunia Islam mengalami berbagai penderitaan yang kronis. Penderitaan-penderitaan ini yang paling krusial boleh jadi ada sepuluh jenis: Pertikaian politik dan mazhab, dekadensi akar-akar moral dan iman, keterbelakangan ilmu pengetahuan dan industri, ketergantungan politik dan ekonomi, royal dan keglamoran serta kesombongan di depan kemiskinan, kelaparan dan kepapaan, lemahnya rasa percaya diri dan rendahnya optimisme terhadap masa depan, pengesampingan dan penceraian agama dari politik dan kehidupan, hilangnya kreativitas untuk menciptakan konsep-konsep baru dimana AlQuran merupakan sumbernya yang abadi, kepasrahan di depan serangan kebudayaan yang dipaksakan oleh Barat, dan terakhir diterinjaknya kehormatan bangsa-bangsa muslim lantaran sebagian pemimpin politik mudah terserang kehinaan dan perbuatan rakus.
Semua penyakit yang sebagian ditimbulkan oleh sebagian yang lain ini sepanjang zaman terwujud dalam pengkhianatan, tidak adanya kemauan, kebodohan dan penindasan oleh unsur-unsur internal atau yang tercipta karena aksi permusuhan, kebiadaban dan kezaliman para musuh. Ini semua merupakan pukulan terbesar yang menimpa umat Islam. Ketidakberdayaan umat Islam adalah akibat dari penyakit-penyakit ini. Satu-satunya jalan keberuntungan dan kesuksesan ialah pembebasan dari penyakit-penyakit ini.
Dewasa ini, kekayaan alam Dunia Islam dirampas, warisan budaya dan pemikirannya yang bernilai sebagian besar tersembunyi dibalik hijab yang terbuat dari kemasan propaganda para pelaku serangan kebudayaan, potensi dan akal para pemudanya disandera, kekuatan mereka dalam konfrontasi militer dan politik musnah, ketidakpedulian moral dan akidah ibarat air kubangan yang menyusup ke dalam lingkungan hidup, pendidikan dan olah raga para pemuda Dunia Islam, kekayaan minyaknya hari demi hari semakin menambah kekayaan perusahaan-perusahaan asing dan para pemungut pajak asing, kekayaan ini bukannya kembali kepada para pemiliknya tetapi malah semakin mengenyangkan musuh-musuh mereka. Di jantung Dunia Islam dan di seluruh pelosoknya – di Asia, Afrika dan Eropa- cambuk kezaliman dan amarah kaum kafir mendera umat Islam. Palestina dan Lebanon dibakar oleh api kekejaman kaum Zionis,…. Semua penderitaan ini tidak membangkitkan para politisi, pemuka agama dan intelektual umat Islam untuk mencarikan solusinya.
Padahal, di semua tempat terdapat berbagai modal yang berharga untuk menegakkan sebuah kondisi baru yang membawa keselamatan, serta terlihat jelas instrumen dan sebuah motivasi yang memadai untuk terciptanya perubahan segenap negara-negara Islam. Sekarang ini, sedikit sekali negara Islam yang terlihat jelas kaum mudanya memiliki sensibilitas dan motivasi Islami, mayoritas penduduknya memiliki komitmen iman yang mendalam, merasa prihatin atas situasi yang ada dan optimis kepada masa depan Islam.
Masalah yang mencegah aktifnya potensi-potensi ini pertama-tama ialah bahwa kekuatan politik di dalam negara-negara itu tidak mengarah kepada aspirasi dan tuntutan-tuntutan tersebut. Dan dalam banyak kasus, berbagai pemerintahan memang tidak bisa sinkrun dan bekerjasama dengan aspirasi-aspirasi besar dan Islami rakyat tersebut karena mengalami kelemahan, atau ketergantungan, atau penindasan terhadap rakyat. Dari sisi lain kebesaran Dunia Islam serta kekuatan pengaruhnya atas peristiwa-peristiwa dunia tidaklah tampak di mata mereka. Akibatnya, setiap bangsa (muslim) merasa sendirian di depan tekanan kekuatan-kekuatan anti Islam dan arogan sehingga tidak mungkin mereka bisa menghadapi serangan politik, propaganda dan terkadang serangan militer.
Dari satu sisi lagi, pengalaman operasional dan nyata pemerintahan Islam pada zaman sekarang ini, yaitu Republik Islam Iran tertutup oleh debu tebal propaganda yang diwarnai sikap permusuhan. Ratusan media audio, visual dan penulisan serta ribuan otak dan pena-pena bayaran setiap hari sibuk bekerja untuk menjatuhkan fakta-fakta Republik Islam Iran, membesar-besarkan kelemahan dan kegagalannya serta mengingkari berbagai kesuksesan dan kemajuannya.
Jika umat Islam memahami nilai ibadah haji dan memanfaatkan titik dan pusat pertemuan setiap tahun ini dengan benar maka bagian penting dari blokade rasa frustasi dan doktrinasi kelemahan yang membelenggu berbagai bangsa ini akan hancur.
Musim haji bisa memperlihatkan keagungan, keaneka ragaman, serta kekuatan spiritual dan insaniah Dunia Islam secara spektakuler setiap tahun di depan mata masyarakat dari segenap negara-negara muslim sekaligus menjalin komunikasi, perkenalan dan pertukaran pendapat antar tokoh pilihan setiap bangsa. Dalam haji, setiap bangsa bisa memperoleh berita-berita faktual mengenai kondisi saudara-saudara mereka dan menyingkap tirai propaganda musuh-musuh Islam. Dengan memanfaatkan spiritualitas Baitullah Al-Haram, mereka bisa mempersiapkan sebuah gerakan yang terkoordinir dan tulus di atas jalan pengembalian kekuasaan Islam, pencapaian kehormatan dan kemerdekaan serta usaha menciptakan perubahan mendasar di negara-negara mereka.
Terciptanya kekuasaan Islam di negara-negara Islam ibarat kelahiran seorang bayi yang penuh berkah, namun banyak diselimuti dengan penderitaan. Tahap berikutnya yang merupakan tahap pemeliharaan dan usaha memenuhi kebutuhan materi dan spiritual serta menjaga pertumbuhannya adalah jauh lebih berat dimana masa perjuangan untuk itu akan jauh lebih panjang.
Di Iran yang Islami, bayi yang terlahir ini banyak mengalami aksi-aksi permusuhan baik secara terbuka maupun terselubung. Tetapi, alhamdulillah, sekarang ia berada di era kemerdekaan, stabilitas dan kejayaan. Walau demikian, badai-badai permusuhan yang datang dari sentra-sentra kaum arogan dan anti Islam masih tetap menerjangnya dari pelbagai penjuru. Institusi ini merupakan model pertama kalinya dalam dunia modern dan bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain serta mengancam sepenuhnya interes AS, Israel dan kepentingan negara-negara rakus lainnya di Dunia Islam. Karena itu, ia menjadi sasaran amuk permusuhan dan ketidaksabaran segenap pusat kekuatan yang haus dominasi di dunia. Aksi membangkitkan gerakan kesukuan di dalam negeri adalah gerakan musuh yang pertama kalinya. Langkah-langkah berikutnya ialah mengaktifkan benih-benih yang terdiri dari orang-orang bayaran rezim lama, mempersiapkan kudeta militer, kemudian memotivasi sebuah negara tetangga supaya melancarkan serangan ke perbatasan sepanjang 1.300 kilometer. Satu saja dari masing-masing langkah ini sudah cukup untuk mencabut dan menghancurkan sebuah pemerintahan nasionalistis. Tetapi Republik Islam Iran bukan sekedar pemerintahan nasionalistis, melainkan juga merupakan bangunan yang terdiri dari seluruh komponen bangsa yang beriman dan memiliki motivasi-motivasi keimanan yang mendalam. Perang yang dilancarkan tetangga pengkhianat itu berlangsung delapan tahun, dan kendati upaya ambisius AS sudah membuat kami menjadi sasaran prasangka buruk sebagian lain negara tetangga kami dan mereka gencar membantu agresor, toh pada akhirnya pihak yang menyulut perang itu loyo, tak berdaya, kalah dan mundur dari wilayah-wilayah perbatasan kami.
Selama 21 tahun usia Republik Islam, imperialisme pemberitaan kaum arogan gencar menyebarkan provokasi anti kami. Mereka menaruh modal dalam berbagai bentuk untuk memobilisasi opini publik dunia terhadap pemerintahan Islam. Politik luar negeri dan instansi keamanan AS dengan bantuan besar para kapitalis Zionis berusaha sebisa mungkin untuk menciptakan blokade ekonomi dan menghadang politik luar negeri Republik Islam Iran. Di pelbagai penjuru dunia, puluhan kelompok teroris atau himpunan para politisi bayaran yang menjual bangsa dan berkhianat, dengan uang, janji, dan dukungan musuh, masih sedang melancarkan operasi-operasi makar. Ratusan syuhada yang namanya harum dan abadi korban kejahatan-kejahatan hina orang-orang bayaran tersebut telah mewarnai sejarah revolusi kami dengan keadaan yang senantiasa teraniaya.
Singkatnya, lebih dari 20 tahun front musuh kami, khususnya AS dan Zionisme, dengan segala kekuatan, manejemen dan sepak terjangnya telah memerangi apa yang dilahirkan oleh revolusi, yaitu pemerintahan Republik Islam. Walau demikian, selama lebih dari 20 tahun, pemerintahan Republik Islam sedikitpun tidak pernah kehilangan detik pertumbuhan, kejayaan dan kestabilannya, dan sekarang ia justru menjadi lebih kuat. Dengan kekuatan dan motivasi itu, ia memulai seruan Islam, persatuan Islam, dan kehormatan Islam yang merupakan biang kecemasan dan khawatiran musuh.
Sebelas tahun setelah wafatnya arsitek dan pendiri bangunan tersebut, Imam Khomaini yang agung, Republik Islam tetap bergerak maju ke arah tujuan yang beliau gariskan dan berjalan melalui jalur yang beliau perlihatkan. Stablitas dan kekuatan ini adalah kebanggaan pertama-tama bagi esensi Islam serta ajaran-ajarannya yang membuka jalan kelapangan dan kehormatan, dan yang kedua adalah bagi rakyat Iran yang telah menempuh jalan Islam dengan penuh keimanan, berkorban dengan penuh keikhlasan serta menjaga hasil-hasilnya dengan penuh kesabaran.
Seandainya tidak ada kelemahan dari diri kami para pejabat pemerintahan Republik Islam serta tidak ada kekurangan dan kealpaan baik yang beralasan maupun tidak, tak syak lagi dewasa ini berkat hukum-hukum dan ajaran Islam yang cemerlang Republik Islam sudah berhasil melewati era problematika yang lebih besar serta lebih mendekati tujuan-tujuannya.
Seperti biasa, tipuan utama propaganda kaum arogan ialah menciptakan persepsi bahwa rakyat Iran dan pemerintah Islamnya sudah berpaling dari tujuan-tujuan yang sudah digariskan. Kebohongan yang murahan ini bertujuan menciptakan rasa frustasi para pengagum kedaulatan Islam di pelbagai penjuru dunia serta melumpuhkan spirit para pemuda di dalam negeri kami.
Setelah pemilu ke 21 kami berlangsung dan menentukan para wakil dalam Majlis Syura Islam, para pemuka kaum mustakbir itu menyatakan gembira atas adanya apa yang mereka sebut dengan demokrasi. Sulit bagi mereka untuk mengakui adanya partisipasi rakyat sepanjang tahun-tahun pasca revolusi sampai sekarang. Berat bagi mereka untuk menerima bahwa pemilu dengan antusias dan sambutan luas seperti ini juga terjadi empat tahun silam guna membentuk majlis parlemen periode sebelumnya serta pemilu tiga tahun silam untuk memilih presiden. Mereka ingin menghibur kesia-siaannya dengan asumsi bahwa para pembangkang kedaulatan Islam dan mereka yang berambisi memperbaharui dominasi kaum arogan terhadap Iran bisa menemukan jalan masuk ke pusat-pusat kekuasaan.
Dengan bertawakkal dan percaya penuh kepada Allah Yang Maha Agung lagi Maha Bijaksana, dengan keimanan yang mendalam dan tak kenal goyah kepada hukum Islam yang cemerlang dan sumber kebagiaan, dengan kesadaran penuh kepada bangsa (Iran) yang besar dimana saya berasal dari tengah-tengah mereka dan telah menghabiskan segenap usia di tengah-tengah mereka, dan dengan kecintaan penuh kepada mereka hingga akhir hayat, saya tegaskan kepada kawan dan lawan bahwa bangsa ini tetap akan menempuh jalan Islam sampai tujuan-tujuan besar mereka tercapai. Bangsa ini akan memperlihatkan kepada semua orang bahwa kehormatan, pertumbuhan, dan kemajuan materi dan ruhani serta penggapaian kemuliaan insani hanya bisa dilakukan dengan mempraktikkan Islam dan AlQuran secara menyeluruh.
AS tidak bisa berharap mampu memasukkan kembali Iran ke dalam dominasinya, meredakan gelora aspirasi dan tuntutan kedaulatan Islam di negara-negara Islam, menjatuhkan Palestina ke dalam cengkaraman kaum Zionis yang rasis dan fasis tanpa ada gejolak, dan membius gelombang kebencian yang kian hari semakin merebak kepadanya.
Jika perspektif ini umum di tengah pemerintah-pemerintah muslim, niscaya bendera keagungan Islam akan berkibar di dunia sebagaimana mestinya, haji akan menjadi sentral solidaritas yang hakiki dan sumber kekuatan Islam yang abadi, kekayaan mineral Dunia Islam akan menguntungkan bangsa-bangsa muslim, dan kebudayaan Islam yang kaya dan pemberi kalapangan hidup akan menjadi sarana yang melayani umat manusia.
Saya berdoa kepada Allah SWT agar hari itu sudah dekat. Saya memohon kepada para jemaah haji yang mulia supaya berdoa demi kelapangan umat Islam dunia dan agar bangsa Iran yang pejuang mendapat pertolongan Ilahi, dan saya menyerukan para jemaah haji Iran yang mulia supaya berusaha dengan segenap upaya agar bisa memperoleh limpahan maknawiah, menjaga keteguhan dan persatuan, berpartisipasi dalam jemaah-jemaah serta menimba perolehan spiritual dan moral.
Wassalam
Sayid Ali Khamenei
No comments:
Post a Comment