Popular Posts

Wednesday, January 16, 2008

Khutbah Imam Ali Ar-Ridha (sa) dalam Pernikahan puteranya


























Dalam kitab Makarimul Akhlaq dikatakan bahwa kita disunnahkan menyampaikan khutbah ini dalam suatu pernikahan untuk bertabarruk dengannya karena dalam khutbah ini meliputi makna pernikahan. Khutbahnya sebagai berikut:

الحمد لله الذي حمد في الكتاب نفسه وافتتح بالحمد كتابه وجعله أول محل نعمته وآخر جزاء أهل طاعته وصلى الله على محمد خير بريته وعلى آله أئمة الرحمة ومعادن الحكمة. والحمد لله الذي كان في نبئه الصادق وكتابه الناطق أن من أحق الاسباب بالصلة وأولى الامور بالتقدمة سببا أوجب نسبا وأمرا أعقب حسبا، فقال جل ثناؤه: ” وهو الذي خلق من الماء بشرا فجعله نسبا وصهرا وكان ربك قديرا “. وقال: ” وأنكحوا الايامى منكم والصالحين من عبادكم وإمائكم إن يكونوا فقراء يغنهم الله من فضله والله واسع عليم”. ولو لم يكن في المناكحة والمصاهرة آية محكمة منزلة ولا سنة متبعة لكان فيما جعل الله فيها من بر القريب وتألف البعيد ما رغب فيه العاقل اللبيب وسارع اليه الموافق المصيب، فأولى الناس بالله من اتبع أمره وأنفذ حكمه وأمضى قضاءه ورضي جزاءه، ونحن نسأل الله تعالى أن ينجز لنا ولكم على أوفق الامور. ثم إن فلان بن فلان من قد عرفتم مروته وعقله وصلاحه ونيته وفضله وقد أحب شركتكم وخطب كريمتكم فلانة وبذل لها من الصداق كذا، فشفعوا شافعكم وأنكحوا خاطبكم في يسر غير عسر، أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم

Segala puji bagi Allah yang memuji diri-Nya dalam kitab-Nya, yang memulai kitab-Nya dengan puja-Nya, yang menjadikan puji-Nya awal dari nikmat-Nya dan akhir pembalasan bagi orang-orang yang taat kepada-Nya. Semoga shalawat senantiasa tercurahkan pada Muhammad manusia terbaik dan pada keluarganya para imam penyebar kasih sayang dan khazanah-khazanah hikmah.

Segala puji bagi Allah yang menyatakan dalam firman-Nya yang benar dan dalam kitab-Nya yang berbicara bahwa pernikahan adalah penyebab yang paling benar untuk menyambung generasi, perkara yang paling utama sebagai sebab pendahulu, penyebab untuk meneruskan garis keturunan, dan sebagai perkara yang akibatnya kebajikan. Allah Yang Maha Agung puja-Nya berfirman:
“Dialah yang menciptakan manusia dari air kemudian menjadikan manusia punya keturunan dan mushaharah, dan Tuhanmu Maha Kuasa.” (Al-Furqan: 54). Dan Dia berfirman:
Nikahilah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang shaleh dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka fakir, Allah akan memberi kekayaan kepada mereka dari karunia-Nya. Allah Maha Luas karunia-Nya dan Maha Mengetahui. (An-Nur: 32)

Sekiranya dalam pernikahan dan Mushaharah tidak ada ayat yang muhkamah dan tidak sunnah yang harus diikuti, niscaya Allah akan menjadikan pernikahan di daratan yang dekat dan masa yang jauh, sesuatu yang diinginkan oleh orang yang berakal dan bijaksana, dan bergegaslah padanya pengakuan orang yang benar. Karena itu, manusia yang paling utamalah orang yang mengikuti perintah-Nya, yang melaksanakan hukum-Nya, yang menjalani ketetapan-Nya dan ridha pada pembalas-Nya. Kami mohon kepada Allah swt agar Dia membalas kami dan kalian atas perkara-perkara yang paling sesuai.

Sesungguhnya Fulan bin Fulan, orang yang telah kalian ketahui pribadinya, akal dan pikirannya, kebaikannya, niat dan keutamaanya. Dia ingin hidup bersama kalian, melamar perempuan mulia dari kalian yaitu Fulanah, dan ia mencurahkan kesetian padanya. Maka bantulah orang yang menolong kalian, dan nikahkan orang yang melamar kalian dengan kemudahan tanpa kesulitan. Aku akhiri ucapanku, aku mohon ampun kepada Allah bagiku dan bagi kalian. (Makarimul Akhlaq, Ath-Thabrasi: 205)

Wassalam

Friday, January 11, 2008

Takziah buat bulan Muharram dan Karbala

Takziah buat bulan Muharram dan Karbala


“Kalaulah agama MUHAMMAD SAAW,

tidak tegak kecuali dgn terbunuhnya Aku,

Wahai pedang-pedang penggallah Aku”

“Hanya dengan kematianku dan darahku, kebenaran Islam dan Sunnah datukku Muhammad Rasulullah saaw. dapat diper­tahankan...” Dan lagi katanya: ‘....Seandainya manusia mengetahui bahawa harta yang dicarinya akan hilang nescaya mereka akan mem­belanjakannya pada jalán Aliah, dan seandainya manusia menyedari bahawa nyawa mereka akan berpisah dengan jasadnya nescaya mereka akan sanggup mati dicincang pada jalan ALLAH ‘azza wa jalla.

Imam Hussein as

Hari Karbala ialah pada 10 Muharram 61H....
Imam Husayn AS telah syahid pada hari Jumaat
ketika berusia 57 tahun....Andakah anda mengingatinya?

Imam Ja'afar al-Sadiq AS berkata: Maksudnya:

"Setiap hari adalah Asyura Setiap tanah adalah Karbala"

Allaahummal-an Qatalatal

Hussein A’layhis Salaam

Hussain nyawaku bulan Muharram dia telah datang
sayyidi jiwa2 kami berkabung kerana musibah
yg menimpa dirimu didalam hati kami ada suara
yg berbisik bahawa seandainya kami dpt berada
di sisi kuburmu bermatam, memukul dada atas musibah
yg menimpamu ayuh (marilah) kita bersama2 membawa
sekeping hati ini pergi ke karbala kita jadikan air mata
dan hati yg pilu terhadap musibat hussain sebagai
bekalan di akhirat sana wahai mereka yg telah
menyematkan cinta hussain di dalam hati
wahai mereka yg sepanjang umur memanggil
menyeru hussain! hussain! muharamnya telah tiba..

Peristiwa dan Amalan di Bulan Muharram




















Bulan Muharram adalah awal tahun Hijriyah, bulan kesedihan bagi keluarga Nabi saw dan para pengikutnya. Pada hari pertama Muharram disunnahkan berpuasa dan melakukan shalat sunnah dua rakaat dan membaca doa (3 kali) sebagaimana yang disunnah kepada Zakariya, yaitu:

اَللّهُمَّ اَنْتَ الاِْلهُ الْقَديمُ وَهذِهِ سَنَةُ جَديدَةُ فَاَسْئَلُكَ فيهَا الْعِصْمَةَ مِنَ الشَّيْطانِ وَالْقُوَّةَ عَلى هذِهِ النَّفْسِ الاَْمّارَةِ بِالسّوءِ وَالاِْشْتِغالَ بِما يُقَرِّبُنى اِلَيْكَ يا كَريمُ يا ذَا الْجَلالِ وَالاِْكْرامِ يا عِمادَ مَنْ لا عِمادَ لَهُ يا ذَخيرَةَ مَنْ لا ذَخيرَةَ لَهُ يا حِرْزَ مَنْ لا حِرْزَ لَهُ يا غِياثَ مَنْ لا غِياثَ لَهُ يا سَنَدَ مَنْ لا سَنَدَ لَهُ يا كَنْزَ مَنْ لا كَنْزَ لَهُ يا حَسَنَ الْبَلاءِ يا عَظيمِ الرَّجاءِ يا عِزَّ الضُّعَفآءِ يا مُنْقِذَ الْغَرْقى يا مُنْجِىَ الْهَلْكى يا مُنْعِمُ يا مُجْمِلُ يا مُفْضِلُ يا مُحْسِنُ اَنْتَ الَّذى سَجَدَ لَكَ سَوادُ اللَّيْلِ وَنُورُ النَّهارِ وَضَوْءُ الْقَمَرِ وَشُعاعُ الشَّمْسِ وَدَوِىُّ الْمآءِ وَحَفيفُ الشَّجَرِ يا اَللهُ لا شَريكَ لَكَ اَللّـهُمَّ اجْعَلْنا خَيْراً مِمّا يَظُنُّونَ وَاغْفِرْ لَنا ما لا يَعْمَلُونَ وَلا تُؤاخِذْنا بِما يَقُولُونَ حَسْبِىَ اللهُ لا اِلـهَ اِلاّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظيمِ آمَنّا بِهِ كلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنا وَما يَذَّكَّرُ اِلاّ اُولُوا الاَْلْبابِ رَبَّنا لا تُزِغْ قُلُوبَنا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنا وَهَبْ لَنا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهّابُ .
“Ya Allah, Engkaulah Tuhan Yang Maha Qadim. Inilah tahun baru, aku memohon kepada-Mu penjagaan dari setan, kekuatan terhadap jiwa yang selalu memerintahkan pada keburukan, dan kesibukan yang selalu mendekatkan diri kepada-Mu. Wahai Yang Maha Mulia, wahai Yang Memiliki keagngan dan kemuliaan. Wahai Sandaran bagi setiap yang tak memiliki sandaran, wahai Simpanan bagi setiap yang tak memiliki simpanan, wahai Penjagaan bagi yang tak memiliki penjagaan, wahai Perlindungan bagi yang tak memiliki perlindungan, wahai Sandaran bagi yang tak memiliki sandaran, wahai Simpanan bagi yang tak memiliki simpanan, wahai Yang Terbaik dalam memberi ujian, wahai Harapan yang paling besar, wahai Yang Memuliakan orang-orang yang lemah.
Wahai Yang Mennyelamatkan orang yang tenggelam, wahai Yang Menyelamatkan orang yang binasa, wahai Yang Memberi keindahan, wahai Yang Memberi karunia, wahai Yang Memberikan kebaikan.
Hanya kepada-Mu sujud kegelapan malam dan cahaya siang, cahaya bulan dan sinar matahari, gemericik air dan desir pepohonan.
Ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu. Ya Allah, jadikan bagi kami kebaikan apa yang mereka perkirakan. Ampuni kami apa yang mereka tidak ketahui. Jangan siksa kami dengan apa yang mereka katakan. Cukuplah bagiku Allah sebagai pelindung, tiada Tuhan kecuali Dia, kepada-Nya aku bertawakkal. Dialah Tuhan Arasy yang agung. Kami beriman kepada-Nya apa yang datang dari sisi Tuhan kami, dan tidak akan mengingat-Nya kecuali orang-orang yang berpikir.
Duhai Tuhan kami, jangan nodai hati kami sesudah Kau bimbing kami. Anugrahkan kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungghnya Engkau Maha Memberi karunia.”

Hari ketiga adalah hari Nabi Yusuf (as) dibebaskan dari penjara. Disunnahkan berpuasa pada hari pertama hingga hari kesembilan. Hari kesepuluh adalah hari yang dikenal dengan hari Asyura, hari terbunuhnya Al-Husein (sa) cucu Rasulullah saw di Padang Karbala, hari puncak kesedihan bagi keluarga Nabi saw dan para pengikutnya. Pada hari ini disunnahkan membaca doa ziarah kepada cucu Rasulullah saw, Al-Husein (sa) dan membaca doa hari Asyura. (Mafatihul Jinanm bab 2, halaman 286)