Popular Posts

Sunday, April 15, 2007

Ayatullah Shafi Golpaigani Menjawab fatwa Perusakan Wahabi


Bismillahirrahmanirrahim

Allah SWT berfirman: "Bertasbih kepada Allah di rumah-rumah yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama- Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. Laki- laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak ( pula ) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan ( dari ) mendirikan sembahyang, dan ( dari ) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang ( di hari itu ) hati dan penglihatan menjadi guncang" (Nur: 36-37)

Ibnu Mardawaih mengeluarkan hadis dari Anas bin Malik dan Buraidah berkata: "Rasulullah saw membaca ayat ini "Bertasbih kepada Allah di rumah-rumah yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama- Nya di dalamnya… Seorang bertanya kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah! Apa yang dimaksud dengan rumah-rumah dalam ayat itu?" Nabi menjawab: "Rumah para Nabi". Abu Bakar bertanya: "Apakah rumah ini, yang ditempati oleh Ali dan Fathimah juga termasuk "rumah-rumah" dalam ayat itu?" Nabi menjawab: "Iya. Bahkan termasuk yang paling mulia dari rumah-rumah para Nabi". (Ad-Durr Al-Mantsur, jilid 5, hal 50)

Masyarakat yang sadar diri dan cerdas selalu berusaha untuk melestarikan sejarah dan jati dirinya melalui upaya pelestarian peninggalan-peninggalan bersejarah yang merujuk pada nenek moyangnya. Dengan menjaga, merenovasi dan menghidupkan kembali peradaban yang dibangun oleh nenek moyangnya; baik berupa benda-benda bersejarah dan bukti-bukti lainnya, sebuah masyarakat ingin mengenalkan kepada dunia jati dirinya. Dan untuk membuktikan sejarah dan peninggalannya cara yang dilakukan dengan dukungan bangunan dan bukti-bukti sejarah lainnya. Dari sini sejarah sebuah bangsa menjadi kokoh dan langgeng. Pembuktian itu dilakukan secara besar-besaran dengan menggali dan melakukan ekspedisi. Tanpa usaha ini, jati diri sebuah bangsa pada masa yang akan datang terancam punah atau malah diingkari.

Umat Islam termasuk salah satu dari bangsa di dunia ini yang kaya akan budaya dan bukti-bukti sejarah. Semenjak munculnya Islam, umat Islam senantiasa menjaga kebanggaannya dengan merawat fakta-fakta bangunan bersejarah, kuburan-kuburan, masjid dan lain-lainnya dan memperkenalkannya ke dunia internasional. Terutama terkait dengan kehidupan Nabi Muhammad SAW mulai dari kelahiran, bi'tsah (pengutusan sebagai Nabi), hijrah dan bahkan ketika meninggalnya. Semua ini jelas datanya dan dunia mengetahui itu. Menziarahi dua tempat suci; Mekkah dan Madinah, merupakan kenangan yang tidak bakal terlupakan.

Ironisnya, fakta dan bukti-bukti sejarah yang kokoh dan membanggakan umat Islam mulai dikhianati. Sebuah kelompok dungu dengan alasan fiktif yang dicari-cari, ditambah dengan tuduhan-tuduhan terhadap Salaf dan Khalaf; orang-orang yang meyakini tauhid, sebagai kafir dan musyrik! Mereka telah dan akan terus menghancurkan bukti dan fakta-fakta sejarah kebanggaan dan jati diri umat Islam.

Kerugian yang diakibatkan oleh kelompok dungu ini sangat luar biasa dan tidak dapat dibayangkan. Dampaknya untuk masa-masa yang akan datang adalah umat Islam tidak memiliki fakta dan bukti-bukti sejarah untuk menunjukkan jati dirinya. Mereka ingin memusnahkan bukti dan fakta sejarah yang harus diselamatkan dan dijaga hingga hari kiamat. Karena ini menjadi pendukung sejarah wahyu dan risalah Islam. Pada hakikatnya, Islam dalam bahaya bahwa pada masa yang akan datang para peneliti akan mengingkari sejarah dan peradaban Islam karena tidak memiliki bukti-bukti sejarah.

Mereka ingin nama Nabi Muhammad SAW hilang dari ingatan orang. Kehidupannya yang memiliki banyak ragam dimensi untuk diteladani bakal ditinggalkan. Bahkan orang tidak lagi tahu di mana rumah tempat beliau dilahirkan! Tempat di mana pembawa wahyu dilahirkan. Saat ini tempat itu dijadikan sebuah perpustakaan dengan nama "Maktabah Makkah al-Mukarramah". Baru-baru ini juga mereka mengusulkan untuk menghancurkan gua Hira'. Sehingga orang-orang tidak menziarahi tempat itu dan menyebut nama Allah di sana!

Tidak tahu apa sebenarnya yang diinginkan oleh kelompok ini? Dengan apa dan siapa mereka memiliki sikap permusuhan ini? Apa sebenarnya yang membuat mereka begitu memaksakan kehendaknya untuk menghancurkan peninggalan-peninggalan bersejarah?

Ketika kelompok ini muncul, pada 11 abad sebelumnya, khalifah waktu itu, Ar-Radhi Billah telah mewanti-wanti bahaya cara berpikir seperti ini. Ia membongkar kedok dari orang-orang yang memiliki cara berpikir seperti ini.

Begitu getolnya usaha mereka untuk menghapus peninggalan Nabi Muhammad saw, sebuah tulisan berbentuk prasasti di masjid Nabawi, nama Muhammad (????) diganti oleh mereka dengan Majid (???? ) !

Padahal, umat dan bangsa-bangsa lain, senantiasa berusaha mencari peninggalan-peninggalan sejarah untuk membuktikan jati dirinya. Benar-benar kita harus mengutuk tindakan kelompok, yang hanya bermodalkan fanatisme buta. Di hadapan sorotan lebih dari satu miliar kaum muslimin yang sadar akan diri dan kewajibannya, mereka menghancurkan bukti dan fakta-fakta sejarah hidup Islam dan tokoh-tokohnya di Haramain, Makkah dan Madinah.

Tentunya, tidak ada yang perlu diherankan dari cara berpikir kelompok ini. Mereka adalah kelompok yang sempat menolak untuk memakai hasil-hasil peradaban dan teknologi yang diciptakan manusia seperti telepon, listrik, sepeda dan lain-lain. Mereka menganggap semua itu adalah bidah. Mereka-mereka ini adalah orang-orang yang mengafirkan siapa yang punya keyakinan bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Mereka adalah orang-orang yang mengafirkan siapa saja yang meyakini tauhid selain mereka. Kelompok yang mengafirkan Syiah pengikut Ahlul Bait Nabi Muhammad SAW dan menghalalkan darahnya.

Mereka adalah kelompok yang menggantikan wajah Islam yang penuh rahmat dan kasih sayang ini dengan topeng kekerasan dan kebengisan. Sikap ini membuat orang-orang benci terhadap Islam dan kaum muslimin. Dengan fatwa pengafiran dan penghalalan darah kaum muslimin, mereka membunuh kaum muslimin yang tidak berdosa di Irak. Mereka tidak pernah pilih-pilih korban baik kecil, besar, wanita dan pria mereka bunuh hanya dengan dosa bahwa mereka mencintai keluarga Nabi Muhammad SAW.

Tidak perlu heran dengan mereka. Mereka sepertinya sedang hidup di zaman batu! Yang perlu dipertanyakan adalah ulama Haramain, Mekkah dan Madinah, yang mengetahui akan kondisi yang sebenarnya. Yang perlu dipertanyakan adalah seluruh ulama dunia Islam dan kepala-kepala negara Islam bahkan kepada Khadimul Haramain Asy-Syarifain. Sampai kapan mereka akan mendiamkan hal ini dan tidak menunjukkan tanggung jawabnya?

Kita semu tahu, tokoh-tokoh ini mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh kelompok ini. Mengapa mereka terdiam ketika kerugian akibat dampak buruk perilaku kelompok ini merusak Islam dan umat Islam?

Sebelumnya juga ada 38 tokoh dari kelompok ini yang menandatangani sebuah pernyataan yang mengajak kaum muslimin untuk menyebarkan perselisihan, perang saudara dan menodai kehormatan kaum muslimin. Pada hari-hari ini, salah satu dari mereka berfatwa untuk merusak tempat-tempat suci dan kuburan-kuburan Ahlul Bait. Tempat dan kuburan suci yang jelas-jelas menjadi bukti dari ayat "Bertasbih kepada Allah di rumah-rumah yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya…". Mereka ingin agar dunia Islam tercabik-cabik, chaos terjadi di mana-mana, kaum muslimin sibuk dengan dirinya sendiri dan pada saat itu, musuh Islam menguasai mereka.

Setelah kaum muslimin mulai sadar akan dirinya, sangat diharapkan agar kelompok ini segera sadar dengan apa yang dipikirkan dan dilakukannya selama ini. Tokoh-tokoh dan petinggi negara hendaknya tidak lagi melindungi mereka. Mereka harus dikondisikan untuk tidak lagi mengobarkan fitnah dan perpecahan. Akan tetapi sangat disayangkan, diamnya kepala-kepala negara, ulama Haramain Syarifain dan Al-Azhar, membuat mereka leluasa berbuat apa saja yang diinginkannya.

Untuk menjaga kekuatan Islam agar tidak jatuh ke tangan musuh Islam, jangan sampai mereka berbuat sehingga Islam menjadi lemah, menyebarkan fitnah dan mengobarkan permusuhan.

Kami menyeru kepada seluruh kaum muslimin yang sadar di seluruh dunia, kepada ulama Haramain Syarifain agar mengamalkan kewajibannya untuk senantiasa menjaga persatuan, kekuatan dan kemuliaan Islam! Hendaknya mereka menjaga kehormatan dan tidak melakukan perbuatan haram! Jangan beri kesempatan kepada mereka untuk mengobarkan fitnah lebih dari yang telah dilakukan dan padamkan api fitnah! Jangan biarkan mereka merusak lebih jauh peninggalan-peninggalan sejarah Islam!

"Dan Allah Maha Mengetahui bahwa kami hanya menginginkan kemuliaan dan kekuatan Islam di Barat dan di Timur, Syiah maupun Ahlus Sunah. Kami mengajak seluruh kaum Muslimin untuk berpegangan dengan tali Allah dan mengenyahkan kebencian. Allah Maha Penolong dan Penyantun"

6 Safar 1428

No comments: