Popular Posts

Tuesday, February 8, 2011

Hari Ini, Komisi HAM Malaysia Keluarkan Statemen Terkait Syiah



Budayawan dan sastrawan asal Malaysia, Faisal Tehrani, mengharapkan Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia (SUHAKAM) supay bersikap bijak dalam menyikapi kasus ajaran Ahlul Bait as di Malaysia. Menyusul dirilisnya statemen resmi SUHAKAM terkait Syiah pada hari ini, Faisal Tehrani mengapresiasi keseriusan SUHAKAM yang bersedia mengusut kasus Syiah dengan obyektif.

Ketika ditanya pernyataan terbaru Professor Datuk Dr. Mahmood Zuhdi Hj. A. Majid yang juga anggota SUHAKAM, Faisal Tehrani meminta Datuk Mahmood supaya menghindari pernyataan-pernyataan yang mengurangi kredibilitas SUHAKAM sebagai lembaga pelindung hak asasi manusia.

Belum lama ini, Datuk Mahmood dalam wawancaranya mengatakan, "Kalau (baca; Andai) Syiah dibenarkan berkembang di negara ini, baiknya tidak ada." Dikatakannya pula, "Bila Syiah dibenarkan, ini akan menimbulkan perpecahan."



Seraya mengkritik pernyataan Datuk Mahmoud, Faisal Tehrani menegaskan, "Mengapa argumentasi Syiah sebagai sumber perpecahan selalu dimunculkan, bukankah banyak masyarakat Tionhua, India, Dayak dan Iban di Malayasia dengan menganut berbagai ajaran. Apakah fenomena ini menimbulkan perpecahan di negara ini?!"

Belum lama ini, Ayatollah Jaafar Hadi dalam wawancaranya dengan IRIB mengatakan, "Makna Syiah adalah pengikut yang setia. Untuk itu, kesetiaan itu juga setidaknya harus ditunjukkan kepada sistem kerajaan di Malaysia. Itu terbukti bahwa komunitas Syiah di Malaysia tidak mendirikan sholat Jumat terpisah dengan masyarakat setempat. Mereka bergabung dalam shalat Jumat setempat karena tidak ada beda antara shalat Jumat Syiah dan Sunni." Menurut Ayatollah Jaafar Hadi, persatuan ummat adalah harga mati yang tidak dapat ditawar lagi. (IRIB/AR)

No comments: